Selasa, 10 April 2012

Mengenal tangga nada diatonis -- intermediate



Tangga nada diatonis merupakan suatu hal fundamental  dalam western music, mulai dari musik klasik hingga heavy metal memakai tangga nada diatonis.
Tangga nada diatonis didefinisikan sebagai 7 buah not yang terdiri dari 5 buah not berjarak penuh
(whole step) dan 2 buah not berjarak setengah (half step/semitone) sumber definisi: wikipedia.


Bila
W: Whole Step (jarak penuh)
H: Half Step (jarak setengah)
Maka pola tangga nada diatonis menjadi: W-W-H-W-W-W-H
bila ditulis dengan solmisasi: do-re-mi-fa-sol-la-si-do
dengan C sebagai tonic (nada dasar C=1) dan ditulis dengan not huruf, maka pola diatonis C mayor menjadi
C D E F G A B C
Pola ini berulang di tiap oktaf(deretan 8 buah not)


Tangga nada diatonis diklasifikasi pada mayor dan minor
Piano adalah contoh alat musik yang menerapkan tangga nada diatonis. Pada Gitar, tangga nada
diatonis tidak mudah dilihat seperti pada piano.

Teori Dasar Diatonis

Tangga nada diatonis biasa dikenal dengan : do re mi fa sol la si do. Skala diatonik disusun oleh delapan not dalam satu inteval tertentu.
1. Diatonis Mayor

Tangga nada mayor dalam teori musik adalah tangga nada yang tersusun dari 8 not dalam 1 interval tertentu. Jarak antara not-not yang berurutan dalam tangga nada mayor (intervalnya) adalah : 1 1 1/2 1 1 1 1/2

Dalam tangga nada ,terdapat notasi #(baca: kres) dan b (baca :mol, maaf terpaksa memakai huruf b).

Tangga Nada Kres (‘#) dalam Diatonis Mayor

Waktu saya menduduki bangku SLTP, Ibu Leidemina Siregar (guru seni musik saya), fungsi tanda kres adalah untuk menaikkan nada sebanyak setengah. 0# atau biasa disebut’ C = do (mayor mode), memiliki tangga nada: C – D- E F -G A – B C.

Kemudian , terdapat juga 1# atau biasa disebut G = do. Kok bisa tau G=do? Untuk mencari tangga nada 1#, ambil nada ke-5 dari 0#, posisikan sebagai nada pertama (dari sini didapat G=do), kemudian pada nada ke-7 naikkan setengah nada (biasanya dengan menambahkan imbuhan is” atau tanda# dibelakangnya). Maka tangga nada 1# adalah: G – A B C D – E Fis G

Untuk mencari tangga nada 2#, ambil nada ke-5 dari 1# dan posisikan pada nada pertama ( didapat D=do), lalu nada ke-7 naikkan setengah nada. Maka tangga nada 2# adalah: D=do ; D – E Fis G A B Cis D

Proses ini bisa dibilang berlangsung rekursif , dalam artian 3# harus mengambil dari 2# , 4#
harus mengambil dari 3#, dan seterusnya.

Maka tangga Nada Kres dalam diatonis mayor:

0# ; C=do : C-D-E-F-G-A-B-C
1# ; G=do : G-A-B-C-D-E-Fis-G
2# ; D=do : D-E-Fis-G-A-B-Cis-D
3# ; A=do : A-B-Cis-D-E-Fis-Gis-A
4# ; E=do : E-Fis-Gis-A-B-Cis-Dis-E
5# ; B=do : B-Cis-Dis-E-Fis-Gis-Ais-B
6# ; Fis=do : Fis-Gis-Ais-B-Cis-Dis-Eis-Fis
7# ; Cis=do : Cis-Dis-Eis-Fis-Gis-Ais-Bis-Cis



Tangga Nada Mol (‘b’) dalam Diatonis Mayor

Tanda Mol berfungsi untuk menurunkan sebanyak setengah nada (ini juga kata-katanya Ibu Leidemina Siregar , ^_^ ,makasih ya Bu..). Dalam pencarian tangga nada mol , metode yang digunakan berbeda dengan mencari tangga nada kres.

Dalam tangga nada mol : 0b ; C=do : C D E – F -G A B C

Untuk mencari 1b, ambil nada ke-4 dari 0b, kemudian nada ke-4 pada 1b diturunkan setengah. Maka tangga nadanya : 1b ; F=do :F G A – Bes - C D – E F

Untuk 2b,3b dan seterusnya dapat dicari dengan cara yang sama seperti cara diatas.

0b ; C=do : C-D-E-F-G-A-B-C
1b ; F=do : F-G-A-Bes-C-D-E-F
2b ; Bes=do : Bes-C-D-Es-F-G-A-Bes
3b ; Es=do : Es-F-G-Aes-Bes-C-D-Es
4b ; Aes=do : Aes-Bes-C-Des-Es-F-G-Aes
5b ; Des=do : Des-Es-F-Ges-Aes-Bes-C-Des
6b ; Ges=do : Ges-Aes-Bes-Ces-Des-Es-F-Ges
7b ; Ces=do : Ces-Des-Es-Fes-Ges-Aes-Bes-Ces

2. Diatonis minor

Yang membedakan nada Diatonis minor dan nada Diatonis Mayor adalah jarak not yang berurutan dalam satu tangga nada (interval).Interval pada tangga nada mayor berjarak: 1 1/2
1 1 1/2 1 1
Contoh, pada A=La (minor mode, menekankan pada nada minor) ; A-B-C-D-E-F-G-A. Jarak interval pada tangga nada tersebut sesuai dengan jarak interval diatas.





Jika kita tinjau pada gambar, terdapat kesamaan antara tangga nada mayor dan minor. Huruf besar berwarna merah menyatakan Mayor, sedangkan huruf kecil berwarna biru menyatakan minor. Nada tangga nada C mayor dianggap sama dengan A minor. Jika kita liat, pembentuk nada dasar C mayor memang sama dengan pembentuk nada A minor. Pada tangga nada minor biasanya ditulis dengan A=La karena memiliki interval yang berbeda dengan tangga nada mayor



dan interval pada tangga nada minor mengharuskan agar dimulai dari nada La sehingga syarat interval minor dapat terpenuhi. Oleh karena itu, jika ingin mencari nada minor, cukup mulai dengan nada La pada tangga nada mayor.
Contoh:
4# pada Mayor ; E=do : E-Fis-Gis-A-B-Cis-Dis-E Maka:
4# pada minor ; Cis=do : Cis-Dis-E-Fis-Gis-A-B-Cis
Terlihat pada gambar, E dan Cis terdapat dalam 1 area. Silahkan dicoba pada alat musik, implementasinya akan lebih nyata


 Sumber :  http://budisapt.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...